Posted by : Unknown
December 31, 2014
A + B
C + D
|
1.
|
Kesetimbangan dalam sistem homogen
|
||||||
2.
|
Kesetimbangan dalam sistem heterogen
|
B. Hukum Kesetimbangan
Hukum Guldberg dan Wange:
|
Dalam keadaan kesetimbangan pada suhu tetap, maka
hasil kali konsentrasi zat-zat hasil reaksi dibagi dengan hasil kali
konsentrasi pereaksi yang sisa dimana masing-masing konsentrasi itu
dipangkatkan dengan koefisien reaksinya adalah tetap.
|
Untuk reaksi kesetimbangan: a A + b B c C + d D maka:
Kc = (C)c x (D)d
/ (A)a x (B)b
|
Kc adalah konstanta kesetimbangan yang harganya tetap selama suhu tetap.
BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
-
|
Jika zat-zat terdapat dalam kesetimbangan berbentuk padat dan gas yang
dimasukkan dalam, persamaan kesetimbangan hanya zat-zat yang berbentuk gas
saja sebab konsentrasi zat padat adalah tetap den nilainya telah
terhitung dalam harga Kc itu.
Contoh: C(s) + CO2(g)
2CO(g)
Kc = (CO)2 / (CO2) |
-
|
Jika kesetimbangan antara zat padat dan larutan yang dimasukkan dalam
perhitungan Kc hanya konsentrasi zat-zat yang larut saja.
Contoh: Zn(s) + Cu2+(aq)
Zn2+(aq) + Cu(s)
Kc = (Zn2+) / (CO2+) |
-
|
Untuk kesetimbangan antara zat-zat dalam larutan jika pelarutnya tergolong
salah satu reaktan atau hasil reaksinya maka konsentrasi dari pelarut itu
tidak dimasukkan dalam perhitungan Kc. Contoh: CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + Kc = (CH3COOH) x ( |
1. Satu mol AB direaksikan dengan satu mol CD menurut persamaan reaksi:
AB(g) + CD(g)
AD(g) + BC(g)
Setelah kesetimbangan tercapai ternyata 3/4 mol senyawa CD berubah menjadi
AD dan BC. Kalau volume ruangan 1 liter, tentukan tetapan kesetimbangan untuk
reaksi ini !Jawab:
Perhatikan reaksi kesetimbangan di atas jika ternyata CD berubah (bereaksi) sebanyak 3/4 mol maka AB yang bereaksi juga 3/4 mol (karena koefsiennya sama).
Dalam keadaan kesetimbangan:
(AD) = (BC) = 3/4 mol/l
(AB) sisa = (CD) sisa = 1 - 3/4 = 1/4 n mol/l
Kc = [(AD) x (BC)]/[(AB) x (CD)] = [(3/4) x (3/4)]/[(1/4) x (1/4)] = 9
2. Jika tetapan kesetimbangan untuk reaksi:
A(g) + 2B(g)
4C(g)
sama dengan 0.25, maka berapakah besarnya tetapan kesetimbangan bagi reaksi:2C(g) 1/2A(g) + B(g)
Jawab:
- Untuk reaksi pertama: K1 = (C)4/[(A) x (B)2] = 0.25
- Untuk reaksi kedua : K2 = [(A)1/2 x (B)]/(C)2
- Hubungan antara K1 dan K2 dapat dinyatakan sebagai:
K1 = 1 / (K2)2
C. Pergeseran Kesetimbangan
Azas Le Chatelier menyatakan: Bila pada sistem kesetimbangan diadakan
aksi, maka sistem akan mengadakan reaksi sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi
itu menjadi sekecil-kecilnya.Perubahan dari keadaan kesetimbangan semula ke keadaan kesetimbangan yang baru akibat adanya aksi atau pengaruh dari luar itu dikenal dengan pergeseran kesetimbangan.
Bagi reaksi:
A + B
C + D
|
KEMUNGKINAN TERJADINYA PERGESERAN
1.
|
Dari kiri ke kanan, berarti
A bereaksi dengan B memhentuk C dan D, sehingga jumlah mol A dan Bherkurang,
sedangkan C dan D bertambah.
|
2.
|
Dari kanan ke kiri, berarti C dan D bereaksi
membentuk A dan B. sehingga jumlah mol C dan Dherkurang, sedangkan A dan B
bertambah.
|
a. Perubahan konsentrasi salah satu zat
b. Perubahan volume atau tekanan
c. Perubahan suhu
1. PERUBAHAN KONSENTRASI SALAH SATU ZAT
Apabila dalam sistem kesetimbangan homogen, konsentrasi salah satu zat diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dari zat tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak zat tersebut.
Contoh: 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g)
- Bila pada sistem kesetimbangan ini ditambahkan gas SO2, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
- Bila pada sistem kesetimbangan ini dikurangi gas O2, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
2. PERUBAHAN VOLUME ATAU TEKANAN
Jika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi yang menyebabkan perubahan volume (bersamaan dengan perubahan tekanan), maka dalam sistem akan mengadakan berupa pergeseran kesetimbangan.
Jika tekanan diperbesar = volume diperkecil, kesetimbangan akan bergeser
ke arah jumlah Koefisien Reaksi Kecil. Jika tekanan diperkecil = volume diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah Koefisien reaksi besar. Pada sistem kesetimbangan dimana jumlah koefisien reaksi sebelah kiri = jumlah koefisien sebelah kanan, maka perubahan tekanan/volume tidak menggeser letak kesetimbangan. |
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Koefisien reaksi di kanan = 2
Koefisien reaksi di kiri = 4
-
|
Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperbesar (=
volume diperkecil), maka kesetimbangan akan
bergeser ke kanan. |
-
|
Bila pada sistem kesetimbangan tekanan diperkecil (=
volume diperbesar), maka kesetimbangan akan
bergeser ke kiri. |
C. PERUBAHAN SUHU
Menurut Van't Hoff:
-
|
Bila pada sistem
kesetimbangan subu dinaikkan, maka kesetimbangan reaksi akan bergeser ke arah
yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi endoterm).
|
-
|
Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan reaksi
akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi
eksoterm). Contoh:
2NO(g) + O2(g) 2NO2(g)
; H = -216 kJ
|
-
|
Jika suhu dinaikkan, maka
kesetimbangan akan bergeser ke kiri.
|
-
|
Jika suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke
kanan.
|
D. Pengaruh
Katalisator Terhadap Kesetimbangan Dan Hubungan Antara Harga Kc Dan Kp
PENGARUH KATALISATOR TERHADAP KESETIMBANGANFungsi katalisator dalam reaksi kesetimbangan adalah mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan Kc tetap), hal ini disebabkan katalisator mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar.
HUBUNGAN ANTARA HARGA Kc DENGAN Kp
Untuk reaksi umum:
a A(g) + b B(g) c C(g) + d D(g)
Harga tetapan kesetimbangan:
Kc = [(C)c . (D)d] / [(A)a . (B)b]
Kp = (PCc x PDd) / (PAa x PBb)
dimana: PA, PB, PC dan PD merupakan tekanan parsial masing-masing gas A, B. C dan D.
Secara matematis, hubungan antara Kc dan Kp dapat diturunkan sebagai:
Kp = Kc (RT) n
dimana n adalah selisih (jumlah koefisien gas kanan) dan (jumlah koefisien gas kiri).
Contoh:
Jika diketahui reaksi kesetimbangan:
CO2(g) + C(s) 2CO(g)
Pada suhu 300o C, harga Kp= 16. Hitunglah tekanan parsial CO2, jika tekanan total dalaun ruang 5 atm!
Jawab:
Misalkan tekanan parsial gas CO = x atm, maka tekanan parsial gas CO2 = (5 - x) atm.
Kp = (PCO)2 / PCO2 = x2 / (5 - x) = 16 x = 4
Jadi tekanan parsial gas CO2 = (5 - 4) = 1 atm
E. Kesetimbangan Disosiasi
Disosiasi adalah penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang
lebih sederhana.Derajat disosiasi adalah perbandingan antara jumlah mol yang terurai dengan jumlah mol mula-mula.
Contoh:
2NH3(g) N2(g) + 3H2(g)
besarnya nilai derajat disosiasi ():
= mol NH3 yang
terurai / mol NH3 mula-mula
|
a = 0 berarti tidak terjadi penguraian
a = 1 berarti terjadi penguraian sempurna
0 < < 1 berarti disosiasi pada reaksi setimbang (disosiasi sebagian).
Contoh:
Dalam reaksi disosiasi N2O4 berdasarkan persamaan
N2O4(g) 2NO2(g)
banyaknya mol N2O4 dan NO2 pada keadaan setimbang adalah sama.
Pada keadaan ini berapakah harga derajat disosiasinya ?
Jawab:
Misalkan mol N2O4 mula-mula = a mol
mol N2O4 yang terurai = a mol mol N2O4 sisa = a (1 - ) mol
mol NO2 yang terbentuk = 2 x mol N2O4 yang terurai = 2 a mol
Pada keadaan setimbang:
mol N2O4 sisa = mol NO2 yang terbentuk
a(1 - ) = 2a 1 - = 2 = 1/3