Posted by : Unknown May 09, 2013



Ada banyak pengertian pendidikan, karena dalam kenyataannya, pengertian pendidikan selalu mengalami perkembangan, meskipun secara esensial tidak jauh berbeda. Berikut ini akan dipaparkan sejumlah pengertian pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan.

Langeveld
Pendidikan ialah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan dengan fokus pada pendewasaan anak tersebut, atau lebih tepatnya membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas kehidupannya sendiri. Pengaruh tersebut datangnya dari orang dewasa (atau yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, dan sebagainya) dan ditujukan kepada yang belum dewasa (misalnya anak – anak yang memang masih dalam usia butuh untuk di didik / masih dibawah umur).
 
John Dewey
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan – kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.
 
J.J Rousseau
Pendidikan adalah sesuatu yang memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak – kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
 
Driyarkara
Pendidikan ialah pemanusiaan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf insani.
 
Carter V.Good
1.      Pendidikan ialah seni, praktik atau profesi sebagai pengajar
2.      Ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip atau metode – metode mengajar, pengawasan dan bimbingan murid; dalam arti luas digantikan dengan istilah pendidikan

Ahmad D. Marimba
Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
Unsur – unsur yang terdapat dalam pendidikan dalam hal ini adalah :
 
1.      Usaha (kegiatan), usaha itu bersifat bimbingan (pimpinan atau pertolongan) dan dilakukan secara sadar;
2.      Ada pendidik, pembimbing atau penolong;
3.      Ada yang dididik atau terdidik;
4.      Bimbingan itu merupakan dasar dan tujuan;
5.      Dalam usaha itu, tentu ada alat – alat yang dipergunakan
 
Ki Hajar Dewantara
Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak – anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak – anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi – tingginya.
 
Menurut UU Nomor 2 Tahun 1989
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
 
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
 
Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tetang Standar Pendidikan Nasional, pasal 1 dijelaskan tentang pendidikan formal dan nonformal.
  • Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendiidkan tinggi.
  • Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
          Dari beberapa pengertian atau batasan pendidikan yang diberikan para ahli tersebut, meskipun berbeda secara redaksional, namun secara esensial terdapat kesatuan unsur – unsur atau faktor – faktor yang terdapat di dalamnya, yaitu bahwa pengertian pendidikan tersebut menunjukkan suatu proses bimbingan, tuntunan atau pimpinan yang didalamnya mengandung unsur – unsur seperti pendidik, anak didik, tujuan dan sebagainya.
     Karena itu, dengan memperhatikan batasan – batasan pendidikan tersebut, ada beberapa pengertian dasar yang perlu dipahami sebagai berikut.
  1. Pendidikan merupakan suatu proses terhadap anak didik yang berlangsung secara terus menerus sampai anak didik mencapai kedewasaan (pribadi dewasa susila). Proses ini berlangsung dalam jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pribadi dewasa susila, maka ia sepenuhnya mampu bertindak sendiri bagi kesejahteraan hidupnya dan masyarakatnya.
  2. Pendidikan merupakan perbuatan manusiawi. Pendidikan lahir dari pergaulan antar orang dewasa dan orang yang belum dewasa dalam suatu kesatuan hidup. Tindakan mendidik yang dilakukan oleh orang dewasa dengan sadar dan sengaja didasari oleh nilai – nilai kemanusiaan. Tindakan tersebut menyebabkan orang yang belum dewasa menjadi dewasa dengan memiliki nilai – nilai kemanusiaan, dan hidup menurut nilai – nilai tersebut. Kedewasaan diri merupakan tujuan pendidikan yang hendak dicapai melalui perbuatan atau tindakan perbaikan.
  3. Pendidikan merupakan hubungan antar pribadi pendidik dan anak didik. Dalam pergaulan terjadi kontak atau komunikasi antara masing – masing pribadi. Hubungan ini jika meningkat ke taraf hubungan pendidikan, maka menjadi hubungan antar pribadi pendidik dan pribadi si anak didik yang pada akhirnya melahirkan tanggung jawab pendidikan dan kewibawaan pendidikan. Pendidik bertindak demi kepentingan dan keselamatan anak didik, dan anak didik mengakui kewibawaan pendidik dan bergantung padanya.
  4. Tindakan atau perbuatan mendidik menuntun anak didik mencapai tujuan – tujuan tertentu, dan hal ini tampak pada perubahan – perubahan dalam diri anak didik. Perubahan sebagai hasil pendidikan merupakan gejala kedewasaan yang secara terus menerus mengalami peningkatan sampai penentuan diri atas tanggung jawab sendiri oleh anak didik atau terbentuknya pribadi dewasa susila.
       Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga mempunyai sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu mengadakan refleksi ilmiah tentang pendidikan tersebut, sebagai pertanggungjawaban terhadap perbuatan yang dilakukan, yaitu mendidik dan dididik.
       Dalam konteks ini kita tidak boleh mencampuradukkan antara pengertian pendidikan sebagai tindakan manusia dalam usahanya membimbing manusia yang lain, dengan pengertian pendidikan sebagai ilmu pengetahuan. Karena secara historis, pendidikan jauh lebih tua dari ilmu pendidikan, sebab pendidikan telah ada sejak adanya manusia. Sedangkan ilmu pendidikan baru lahir kira – kira pada abad ke – 19. Sebelum adanya ilmu pendidikan, manusia melakukan tindakan mendidik didasarkan atas pengalaman, intuisi dan kebijaksanaan.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 My Notes - Yui-Lovers V2 - Powered by Blogger - Designed by J. Djogan -