Posted by : Unknown
December 25, 2014
Apa yang anda pikirkan tentang kincir angin? Energi Alternatif, yang bersih dan terbarukan? Negeri Belanda yang dijuluki Negeri Kincir Angin, karena sejak berabad-abad secara massif menggunakan kincir angin untuk menggiling gandum maupun memompa air demi menggeringkan negerinya yang lebih rendah dari laut? Apapun yang anda pilih, bila anda menyangka Negeri Belanda adalah Negeri Kincir Angin pertama, boleh jadi anda keliru.
Pengembangan teknologi kincir angin dimuat jelas dalam kitab al-hiyal karya Abu Musa Bersaudara.Dan kincir angin pertama kali digunkan di Provinsi Sistan, Iran Timur sebagaimana tercatat oleh geografer Istakhri pada abad ke-19 M. Jadi masuk akal bila sejarawan Joseph Nedham menulis, “ Sejarah kincir angin benar-benar diawali oleh kebudayaan Islam” (Joseph Nedham,1986. Science and Civilization in China: Volume 4, Physics and Physical Technology,prt 2, Mechanical Engineering. Taipe: Caves Books Ltd. Vol 4).
Kincir angin pertama memiliki sumbu vertikal dan terdiri dari enam hingga duabelas layar yang terbuat dari textil dan dipakai untuk menggiling biji-bijian dan menaikan air, dan bentuknya agak berbeda dari yang belakangan yang dipakai di Eropa. Deskripsi rinci alat ini terdapat dalam kitab nukhbat al-Dahr karya Al-Dimasyqi, ditulis sekitr 700 H/ 1300 M. Dari sini dapat diketahui bahwa pada saat itu sudah terdapat kincir angin bersumbu horizontal yang dikelilingan dinding-dinding penahan angin keculi pada satu sisi. Kincir angin ini mulai dipakai di Mesir untuk menggiling tebu dan akhirnya dipakai meluas di seluruh wilayah negara Islam pada abad ke-12 M dan mencapai Eropa melalui Spanyol(Kaveh Frrokh, 2006, Shadows in the Desert, Osprey Publishing).
Di Eropa, bentuk kincir angin lambat laun dimodifikasi sehingga memungkinkan kincir untuk menyesuaikan arah hadapnya dengan arah angin di Eropa Utra yang sering berubah-ubah sehingga dapat beroperasi lebih ekonomis. Rancagan dasarnya digambarkan besar-besar di buku Machinae Novae(Mesin-mesin baru) dari tahun 1615 karya uskup sekalligus Insinyur Fauntus Verantius. Nedham berpikir bahwa “hal ini jelas merupakan penyebaran ke arah barat dari kebudayaan Iberia yang dulunya berasal dari Spanyol muslim”.
Adanya kincir angin di Taragona, Spanyol selama masa pemerintahan Islam dituliskan oleh para penulis muslim, misalnya dalam Kitab al-Rwd al Mi'tar (Kitab Taman yang Haram) karya al-Himyari pada tahun 661 h/ 1262 M. Beberapa pihak mengasumsikan bahwa kincir-kincir angin di Eropa temuan asli Eropa. Namun yang jelas kemunculan kincir angin di Eropa lebih lambat beberapa abad dari pada di dunia Islam.
Dengan datangnya revolusi industri, nilai penting kincir angin sebagai sumber energi primer untuk industri lambat laun tergeser oleh mesin uap atau mesin berbahan bakar fosil, kecuali di tempat-tempat yang terisolasi dan terpencil.
Namun demikian, krisis energi akhir-akhir ini menjadi momentum kebangkitan kembali kincir angin. Kincir angin modern dihubungkan dengan generator dan disebut “generator angin”. Satu generator angin terbesar sanggup menghasilkan listrik 6000 MW (bandingkan satu generator uap besar yang mampu yang mampu menghasilkan listrik antara 500 sampai 1300 MW). (Dit/Bud)
Sumber: Majalah Eduspot
Pengembangan teknologi kincir angin dimuat jelas dalam kitab al-hiyal karya Abu Musa Bersaudara.Dan kincir angin pertama kali digunkan di Provinsi Sistan, Iran Timur sebagaimana tercatat oleh geografer Istakhri pada abad ke-19 M. Jadi masuk akal bila sejarawan Joseph Nedham menulis, “ Sejarah kincir angin benar-benar diawali oleh kebudayaan Islam” (Joseph Nedham,1986. Science and Civilization in China: Volume 4, Physics and Physical Technology,prt 2, Mechanical Engineering. Taipe: Caves Books Ltd. Vol 4).
Kincir angin pertama memiliki sumbu vertikal dan terdiri dari enam hingga duabelas layar yang terbuat dari textil dan dipakai untuk menggiling biji-bijian dan menaikan air, dan bentuknya agak berbeda dari yang belakangan yang dipakai di Eropa. Deskripsi rinci alat ini terdapat dalam kitab nukhbat al-Dahr karya Al-Dimasyqi, ditulis sekitr 700 H/ 1300 M. Dari sini dapat diketahui bahwa pada saat itu sudah terdapat kincir angin bersumbu horizontal yang dikelilingan dinding-dinding penahan angin keculi pada satu sisi. Kincir angin ini mulai dipakai di Mesir untuk menggiling tebu dan akhirnya dipakai meluas di seluruh wilayah negara Islam pada abad ke-12 M dan mencapai Eropa melalui Spanyol(Kaveh Frrokh, 2006, Shadows in the Desert, Osprey Publishing).
Di Eropa, bentuk kincir angin lambat laun dimodifikasi sehingga memungkinkan kincir untuk menyesuaikan arah hadapnya dengan arah angin di Eropa Utra yang sering berubah-ubah sehingga dapat beroperasi lebih ekonomis. Rancagan dasarnya digambarkan besar-besar di buku Machinae Novae(Mesin-mesin baru) dari tahun 1615 karya uskup sekalligus Insinyur Fauntus Verantius. Nedham berpikir bahwa “hal ini jelas merupakan penyebaran ke arah barat dari kebudayaan Iberia yang dulunya berasal dari Spanyol muslim”.
Adanya kincir angin di Taragona, Spanyol selama masa pemerintahan Islam dituliskan oleh para penulis muslim, misalnya dalam Kitab al-Rwd al Mi'tar (Kitab Taman yang Haram) karya al-Himyari pada tahun 661 h/ 1262 M. Beberapa pihak mengasumsikan bahwa kincir-kincir angin di Eropa temuan asli Eropa. Namun yang jelas kemunculan kincir angin di Eropa lebih lambat beberapa abad dari pada di dunia Islam.
Dengan datangnya revolusi industri, nilai penting kincir angin sebagai sumber energi primer untuk industri lambat laun tergeser oleh mesin uap atau mesin berbahan bakar fosil, kecuali di tempat-tempat yang terisolasi dan terpencil.
Namun demikian, krisis energi akhir-akhir ini menjadi momentum kebangkitan kembali kincir angin. Kincir angin modern dihubungkan dengan generator dan disebut “generator angin”. Satu generator angin terbesar sanggup menghasilkan listrik 6000 MW (bandingkan satu generator uap besar yang mampu yang mampu menghasilkan listrik antara 500 sampai 1300 MW). (Dit/Bud)
Sumber: Majalah Eduspot