- Home>
- Pembelajaran , Pendidikan >
- Model Pembelajaran Think Pair Share
Posted by : Unknown
May 25, 2013
Model pembelajaran Think-Pair-Share merupakan
salah satu model pembelajaran kooperatif yang mampu mengubah asumsi bahwa
metode resitasi dan diskusi perlu diselenggarakan dalam setting kelompok secara
keseluruhan. Karakteristik model Think Pair Share siswa dibimbing secara
mandiri, berpasangan, dan saling berbagi untuk menyelesaikan permasalahan.
Model ini selain diharapkan dapat menjebatani dan mengarahkan proses belajar
mengajar siswa juga mempunyai dampak lain yang sangat bermanfaat bagi siswa.
Beberapa akibat yang dapat ditimbulkan dari model ini adalah siswa dapat
berkomunikasi secara langsung oleh individu lain yang dapat saling memberi
informasi dan bertukar pikiran serta mampu berlatih untuk mempertahankan pendapatnya
jika pendapat itu layak untuk dipertahankan.
Peningkatan penguasaan isi akademis sisiwa terhadap
materi pelajaran dilalui dengan tiga proses tahapan yaitu melalui proses
thinking (berpikir) siswa diajak untuk merespon, berpikir dan mencari jawaban
atas pertanyaan guru, melalui proses pairing (berpasangan) siswa diajak untuk bekerjasama
dan saling membantu dalam kelompok kecil untuk bersama-sama menemukan jawaban
yang paling tepat atas pertanyaan guru. Terakhir melalui tahap sharing
(berbagi) siswa diajak untuk mampu membagi hasil diskusi kepada teman dalam
satu kelas. Jadi melalui metode Think Pair
Share ini penguasaan isi akademis siswa terhadap materi pelajaran dapat
meningkat dan pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Tahap-Tahap
Model Pembelajaran TPS
Think
Pair Share memiliki prosedur yang
ditetapkan secara eksplisit untuk memberi waktu lebih banyak pada siswa untuk
berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain. Model Think Pair
Share (TPS) sebagai ganti dari tanya jawab seluruh kelas. Sebagai
suatu model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) memiliki
langkah-langkah tertentu. Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan
memberikan tugas kepada semua kelompok. Setiap siswa memikirkan dan mengerjakan
tugas sendiri. Siswa berpasangan dengan salah satu rekan dalam kelompok dan
berdiskusi dengan pasangannya. Kedua pasangan bertemu kemnali dalam kelompok
berempat. Siswa berkesempatan untuk membagikan hasil kerjanya kepada
kelompok berempat.
Langkah-langkah (sintaks) model pembelajaran tipe
think pair share terdiri dari lima langkah, dengan tiga langkah utama sebagai
ciri khas yaitu tahap pendahuluan think, pair, dan share, penghargaan.
Penjelasan dari setiap langkah-langkah adalah sebagai berikut:
1. Tahap
Pendahuluan
Awal
pembelajaran dimulai dengan penggalian apersepsi sekaligus memotivasi siswa
agar terlibat pada aktivitas pembelajaran. Pada tahap ini, guru juga
menjelaskan aturan main serta menginformasikan batasan waktu untuk setiap tahap
kegiatan.
2. Tahap
Think (berpikir secara individual)
Proses
think pair share dimulai pada saat guru melakukan demonstrasi untuk menggali
konsepsi awal siswa. Pada tahap ini, siswa diberi batasan waktu (“think time”)
oleh guru untuk memikirkan jawabannya secara individual terhadap pertanyaan
yang diberikan. Dalam penentuannya, guru harus mempertimbangkan pengetahuan
dasar siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan.
3. Tahap
Pairs (berpasangan dengan teman sebangku)
Pada
tahap ini, guru mengelompokkan siswa secara berpasangan. Guru menentukan bahwa
pasangan setiap siswa adalah teman sebangkunya. Hal ini dimaksudkan agar siswa
tidak pindah mendekati siswa lain yang pintar dan meninggalkan teman
sebangkunya. Kemudian, siswa mulai bekerja dengan pasangannya untuk
mendiskusikan mengenai jawaban atas permasalahan yang telah diberikan oleh
guru. Setiap siswa memiliki kesempatan untuk mendiskusikan berbagai kemungkinan
jawaban secara bersama.
4. Tahap
Share (berbagi jawaban dengan pasangan lain atau seluruh kelas)
Pada
tahap ini, siswa dapat mempresentasikan jawaban secara perseorangan atau secara
kooperatif kepada kelas sebagai keseluruhan kelompok. Setiap anggota dari
kelompok dapat memperoleh nilai dari hasil pemikiran mereka.
5. Tahap
Penghargaan
Siswa
mendapat penghargaan berupa nilai baik secara individu maupun kelompok. Nilai
individu berdasarkan hasil jawaban pada tahap think, sedangkan nilai kelompok
berdasarkan jawaban pada tahap pair dan share, terutama pada saat presentasi
memberikan penjelasan terhadap seluruh kelas.
Kelebihan
Model Pembelajaran TPS
Beberapa kelebihan model pembelajaran Think Pairs
Share sebagai berikut :
a. Meningkatkan
pencurahan waktu pada tugas.
Penggunaan
metode pembelajaran Think Pair Share menuntut siswa menggunakan waktunya untuk
mengerjakan tugas-tugas atau permasalahan yang diberikan oleh guru di awal
pertemuan sehingga diharapkan siswa mampu memahami materi dengan baik sebelum
guru menyampaikannya pada pertemuan selanjutnya.
b. Memperbaiki
kehadiran.
Tugas
yang diberikan oleh guru pada setiap pertemuan selain untuk melibatkan siswa
secara aktif dalam proses pembelajaran juga dimaksudkan agar siswa dapat selalu
berusaha hadir pada setiap pertemuan. Sebab bagi siswa yang sekali tidak hadir
maka siswa tersebut tidak mengerjakan tugas dan hal ini akan mempengaruhi hasil
belajar mereka.
c. Angka
putus sekolah berkurang.
Model
pembelajaran Think Pair Share diharapkan dapat memotivasi siswa dalam
pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat lebih baik dari pada
pembelajaran dengan model konvensional.
d. Sikap
apatis berkurang.
Sebelum
pembelajaran dimulai, kencenderungan siswa merasa malas karena proses belajar
di kelas hanya mendengarkan apa yang disampaikan guru dan menjawab semua yang
ditanyakan oleh guru. Dengan melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar
mengajar, metode pembelajaran Think Pair Share akan lebih menarik dan tidak
monoton dibandingkan metode konvensional.
e. Penerimaan
terhadap individu lebih besar.
Dalam
model pembelajaran konvensional, siswa yang aktif di dalam kelas hanyalah siswa
tertentu yang benar-benar rajin dan cepat dalam menerima materi yang
disampaikan oleh guru sedangkan siswa lain hanyalah “pendengar” materi yang
disampaikan oleh guru. Dengan pembelajaran Think Pair Share hal ini dapat
diminimalisir sebab semua siswa akan terlibat dengan permasalahan yang
diberikan oleh guru.
f. Hasil
belajar lebih mendalam.
Parameter
dalam PBM adalah hasil belajar yang diraih oleh siswa. Dengan pembelajaran
Think Pair Share perkembangan hasil belajar siswa dapat diidentifikasi secara
bertahap. Sehingga pada akhir pembelajaran hasil yang diperoleh siswa dapat
lebih optimal.
g. Meningkatkan
kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.
Sistem
kerjasama yang diterapkan dalam model pembelajaran Think Pair Share menuntut
siswa untuk dapat bekerja sama dalam tim, sehingga siswa dituntut untuk dapat
belajar berempati, menerima pendapat orang lain atau mengakui secara sportif
jika pendapatnya tidak diterima.
Kelemahan
Model Pembelajaran TPS
Beberapa kelemahan model pembelajaran Think Pairs
Share sebagai berikut :
a. Tidak
selamanya mudah bagi siswa untuk mengatur cara berpikir sistematik.
b. Lebih
sedikit ide yang masuk.
c. Jika
ada perselisihan, tidak ada penengah dari siswa dalam kelompok yang
bersangkutan sehingga banyak kelompok yang melapor dan dimonitor.
Penghargaan
Model Pembelajaran TPS
Dalam Think Pair Share, guru menantang dengan
pertanyaan terbuka dan memberi siswa setengah sampai satu menit untuk
memikirkan pertanyaan itu. Hal ini penting karena memberikan kesempatan siswa
untuk mulai merumuskan jawaban dengan mengambil informasi dari memori jangka
panjang. Siswa mendapat penghargaan berupa nilai baik secara individu maupun
kelompok. Nilai individu berdasarkan hasil jawaban pada tahap think, sedangkan
nilai kelompok berdasarkan jawaban pada tahap pair dan share, terutama pada
saat presentasi memberikan penjelasan terhadap seluruh kelas.
gan saya mau tanya buku yang membahas tentang model pembelajaran think pair share ada nggak.?
ReplyDeletetolong info judul bukunya ya gan.
thanks