- Home>
- Pendidikan >
- Peranan Kurikulum
Posted by : Unknown
May 17, 2013
Sebagai salah satu
bagian dalam sistem pendidikan yang telah direncanakan secara sistematis,
kurikulum tentunya memiliki peranan yang sangat penting bagi kegiatan
pendidikan yang sedang dilaksanakan. Apabila dianalisis sifat dari masyarakat
dan kebudayaan dengan sekolah sebagai institusi sosial dalam menjalankan
operasinya maka dapat ditentukan paling tidak kurikulum memiliki tiga peran,
yaitu peran konservatif, peran kritis atau peran evaluatif, dan peranan
kreatif. Ketiga peranan ini sangat penting dan perlu dilaksanakan secara
seimbang. Dalam bahasan kali ini akan dijelaskan secara singkat peranan
kurikulum tersebut.
Salah satu tugas dan peranan
sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan adalah mewariskan nilai – nilai dan
budaya masyarakat kepada generasi muda yakni siswa. Siswa perlu memahami dan
menyadari norma – norma dan pandangan hidup masyarakatnya, sehingga ketika
mereka kembali ke masyarakat, mereka dapat menjunjung tinggi dan berperilaku
sesuai dengan norma – norma tersebut, dengan demikian, sekolah sebagai suatu
lembaga sosial dapat memengaruhi dan membina tingkah laku siswa sesuai dengan berbagai
nilai sosial yang ada dalam masyarakat, sejalan dengan peranan pendiidkan
sebagai suatu proses sosial. Salah Peran konservatif kurikulum adalah
melestarikan berbagai nilai-nilai budaya sebagai warisan masa lalu serta
mentransmisikan dan menafsirkan warisan sosial budaya tersebut pada generasi
muda. Dikaitkan dengan era globalisasi sebagai akibat kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, yang memungkinkan mudahnya pengaruh budaya asing dan
menggerogoti budaya lokal, maka peran konservatif dalam kurikulum memiliki arti
yang sangat penting. Melalui peran konservatifnya, kurikulum berperan dalam
menangkal berbagai pengaruh yang dapat merusak nilai – nilai luhur masyarakat,
sehingga keajekan dan identitas masyarakat akan tetap terpelihara dengan baik.
- Peran Kreatif
Sekolah tidak hanya
bertanggung jawab dalam mewariskan nilai – nilai masa lampau, tetapi juga
bertanggung jawab dalam mewariskan hal – hal baru sesuai dengan tuntutan zaman.
Sebab, pada kenyataannya masyarakat tidak bersifat statis, akan tetapi dinamis
yang selalu mengalami perubahan. Dalam rangka inilah kurikulum mengalami peran
kreatif. Kurikulum berperan dalam melakukan berbagai kegiatan kreatif dan
konstruktif, dalam artian menciptakan dan menyusun suatu hal yang baru sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dimasa sekarang dan masa mendatang.
Kurikulum harus mampu
menjawab setiap tantangan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat
yang cepat berubah. Dalam peran kreatifnya, kurikulum harus mengandung hal –
hal baru sehingga dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan setiap potensi
yang dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam kehidupan sosial masyarakat
yang senantiasa bergerak maju secara dinamis. Mengapa kurikulum harus berperan
kreatif? Sebab, manakala kurikulum tidak mengandung unsur – unsur baru maka
pendidikan selamanya akan tertinggal, yang berarti apa yang diberikan sekolah
pada akhirnya akan kurang bermakna, karena tidak relevan lagi dengan kebutuhan
dan tuntutan sosial masyarakat. Untuk potensi yang ada padanya, maka kurikulum
menciptakan pelajaran, pengalaman, cara berpikir, kemampuan, dan keterampilan
yang baru yang memberikan manfaat bagi masyarakat.
- Peran Kritis dan Evaluatif
Kebudayaan senantiasa
mengalami perubahan dan perkembangan. Apakah setiap nilai dan budaya lama harus
diwariskan kepada setiap anak didik? Apakah setiap nilai dan budaya baru yang
sesuai dengan perkembangan zaman juga harus dimiliki oleh setiap anak didik?
Tentu saja tidak. Tidak setiap nilai dan budaya lama harus tetap dipertahankan,
sebab terkadang nilai dan budaya lama itu sudah tidak sesuai dengan tuntutan
dan perkembangan budaya masyarakat; demikian pula adakalanya nilai dan budaya
baru itu tidak sesuai dengan nilai – nilai lama yang masih relevan dengan
keadaaan dan tuntutan zaman. Dengan demikian, kurikulum berperan untuk
menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu dipertahankan, dan nilai atau
budaya baru mana yang harus dimiliki anak didik. Dalam rangka inilah peran
kritis dan evaluatif kurikulum diperlukan. Kurikulum harus berperan dalam
menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat untuk
kehidupan anak didik, kurikulum turut aktif berpartisipasi dalam kontrol sosial
dan memberi penekanan pada unsur berpikir kritis. Nilai – nilai sosial yang
tidak sesuai lagi dengan keadaaan dimasa mendatang dihilangkan, serta diadakan
modifikasi dan perbaikan. Dengan demikian, kurikulum harus merupakan pilihan
yang tepat atas dasar kriteria tertentu.
Dalam proses pelaksanaannya,
ketiga peranan kurikulum tersebut harus berjalan secara seimbang, atau dengan
kata lain terdapat keharmonisan diantara ketiganya. Kurikulum yang terlalu
menonjolkan peran konservatifnya cenderung akan membuat pendidikan ketinggalan
oleh kemajuan zaman, sebaliknya kurikulum yang terlalu menonjolkan peran
kreatifnya dapat membuat hilangnya nilai – nilai budaya masyarakat. Akan tetapi
jika peran kurikulum tersebut berjalan secara seimbang atau tidak terlalu
condong pada salah satu perannya, maka kurikulum akan dapat memenuhi tuntutan
waktu dan keadaan dalam membawa siswa menuju kebudayaan masa depan.