Group Investigation merupakan salah satu bentuk
model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan
aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan
dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau
siswa dapat mencari melalui internet. Siswa dilibatkan sejak perencanaan,
baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui
investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik
dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Model Group
Investigation dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir
mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap
pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
Dalam metode Group Investigation terdapat tiga konsep utama, yaitu:
penelitian atau enquiri, pengetahuan atau knowledge, dan dinamika
kelompok atau the dynamic of the learning group, (Udin S. Winaputra,
2001:75). Penelitian di sini adalah proses dinamika siswa memberikan respon
terhadap masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pengetahuan adalah pengalaman
belajar yang diperoleh siswa baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sedangkan dinamika kelompok menunjukkan suasana yang menggambarkan sekelompok
saling berinteraksi yang melibatkan berbagai ide dan pendapat serta saling
bertukar pengalaman melaui proses saling beragumentasi.
Pembelajaran kooperatif tipe GI berawal dari perspektif filosofis terhadap
konsep belajar. Untuk dapat belajar, seseorang harus memiliki pasangan atau
teman. Sebuah gagasan John Dewey tentang pendidikan, bahwa kelas merupakan
cermin masyarakat dan berfungsi sebagai laboratorium untuk belajar tentang
kehidupan di dunia nyata yang bertujuan mengkaji masalah-masalah sosial dan
antar pribadi.
Karakteristik Group Investigation
Pembelajaran kooperatif tipe GI memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
- Tujuan kognitif untuk menginformasikan akademik tinggi dan keterampilan inkuiri.
- Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan anggota 4 atau 5 siswa yang heterogen dan dapat dibentuk berdasarkan pertimbangan keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam topic tertentu.
- Siswa terlibat langsung sejak perencanaan pembelajaran (menentukan topik dan cara investigasi) hingga akhir pembelajaran (penyajian laporan).
- Diutamakan keterlibatan pertukaran pemikiran para siswa.
- Adanya sifat demokrasi dalam kooperatif (keputusan-keputusan yang dikembangkan atau diperkuat oleh pengalaman kelompok dalam konteks masalah yang diselidiki).
- Guru dan murid memiliki status yang sama dalam mengatasi masalah dengan peranan yang berbeda.
Tahap-Tahap Group Investigation
Sharan dkk (1984) telah menetapkan enam tahap Group Investigation seperti
berikut ini.
1.
Tahap Pengelompokkan (Grouping)/ Pemilihan topik
Yaitu tahap mengidentifikasi topik yang akan
diinvestigasi serta membentuk kelompok investigasi, dengan anggota tiap
kelompok 4 sampai 5 orang. Pada tahap ini:
- Siswa mengamati sumber, memilih topik, dan menentukan kategori-kategori topik permasalahan
- Siswa bergabung pada kelompok-kelompok belajar berdasarkan topik yang mereka pilih atau menarik untuk diselidiki
- Guru membatasi jumlah anggota masing-masing kelompok antara 4 sampai 5 orang berdasarkan keterampilan dan keheterogenan.
2.
Tahap Perencanaan kooperatif (Planning)
Siswa dan guru merencanakan prosedur pembelajaran,
tugas, dan tujuan khusus yang konsisten dengan subtopik yang telah dipilih pada
tahap pertama. Pada tahap ini siswa bersama-sama merencanakan tentang:
- Apa yang mereka pelajari?
- Bagaimana mereka belajar?
- Siapa dan melakukan apa?
- Untuk tujuan apa mereka menyelidiki topik tersebut?
3.
Tahap Penyelidikan (Investigation)/ Implementasi
Siswa menerapkan rencana yang telah mereka kembangkan
di dalam tahap kedua. Kegiatan pembelajaran hendaknya melibatkan ragam
aktivitas dan keterampilan yang luas dan hendaknya mengarahkan siswa kepada
jenis-jenis sumber belajar yang berbeda baik di dalam atau di luar sekolah.
Guru secara ketat mengikuti kemajuan tiap kelompok dan menawarkan bantuan bila
diperlukan. Pada tahap ini, siswa melakukan kegiatan sebagai berikut:
a.
Siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data dan
membuat simpulan terkait dengan permasalahan-permasalahan yang diselidiki
b.
Masing-masing anggota kelompok memberikan masukan pada
setiap kegiatan kelompok
c.
Siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi,
dan mempersatukan ide dan pendapat.
4.
Tahap Pengorganisasian (Organizing)/ Analisis dan
sintesis
Siswa menganalisis dan mengevaluasi informasi yang
diperoleh pada tahap ketiga dan merencanakan bagaimana informasi tersebut
diringkas dan disajikan dengan cara yang menarik sebagai bahan untuk
dipresentasikan kepada seluruh kelas. Pada tahap ini kegiatan siswa
sebagai berikut:
- Anggota kelompok menentukan pesan-pesan penting dalam proyeknya masing-masing
- Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan dan bagaimana mempresentasikannya
- Wakil dari masing-masing kelompok membentuk panitia diskusi kelas dalam presentasi investigasi.
5.
Tahap Presentasi hasil final (Presenting)
Beberapa atau semua kelompok menyajikan hasil
penyelidikannya dengan cara yang menarik kepada seluruh kelas, dengan tujuan
siswa yang lain saling terlibat satu sama lain dalam pekerjaan mereka dan
memperoleh perspektif luas pada topik itu. Presentasi dikoordinasi oleh
guru. Kegiatan pembelajaran di kelas pada tahap ini adalah sebagai
berikut:
- Penyajian kelompok pada keseluruhan kelas dalam berbagai variasi bentuk penyajian
- Kelompok yang tidak sebagai penyaji terlibat secara aktif sebagai pendengar
- Pendengar mengevaluasi, mengklarifikasi dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan terhadap topik yang disajikan.
6.
Tahap Evaluasi (Evaluating)
Dalam hal kelompok-kelompok menangani aspek yang
berbeda dari topikyang sama, siswa dan guru mengevaluasi tiap kontribusi
kelompok terhadap kerja kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi yang
dilakukan dapat berupa penilaian individual atau kelompok. Pada tahap ini,
kegiatan guru atau siswa dalam pembelajaran sebagai berikut:
a.
Siswa menggabungkan masukan-masukan tentang topiknya,
pekerjaan yang telah mereka lakukan, dan tentang pengalaman-pengalaman
efektifnya
b.
Guru dan siswa mengkolaborasi, mengevaluasi tentang
pembelajaran yang telah dilaksanakan
c.
Penilaian hasil belajar haruslah mengevaluasi tingkat
pemahaman siswa.
Tahapan-tahapan kemajuan siswa di dalam pembelajaran
yang menggunakan metode Group Investigation untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut, (Slavin, 1995) dalam Siti Maesaroh (2005:29-30):
Enam Tahapan Kemajuan Siswa di dalam Pembelajaran
Kooperatif dengan Metode Group Investigation.
Tahap 1
|
Mengidentifikasi
topik dan membagi siswa ke dalam kelompok.
|
Guru
memberikan kesempatan bagi siswa untuk memberi kontribusi apa yang akan
mereka selidiki. Kelompok dibentuk berdasarkan heterogenitas.
|
Tahap II
|
Merencanakan tugas.
|
Kelompok akan membagi sub topik
kepada seluruh anggota. Kemudian membuat perencanaan dari masalah yang akan
diteliti, bagaimana proses dan sumber apa yang akan dipakai.
|
Tahap III
|
Membuat penyelidikan.
|
Siswa mengumpulkan, menganalisis
dan mengevaluasi informasi, membuat kesimpulan dan mengaplikasikan bagian
mereka ke dalam pengetahuan baru dalam mencapai solusi masalah kelompok
|
Tahap IV
|
Mempersiapkan tugas akhir
|
Setiap kelompok mempersiapkan
tugas akhir yang akan dipresentasikan di depan kelas.
|
Tahap V
|
Mempresentasikan tugas akhir
|
Siswa mempresentasikan hasil
kerjanya. Kelompok lain tetap mengikuti.
|
Tahap VI
|
Evaluasi.
|
Soal ulangan mencakup seluruh
topik yang telah diselidiki dan dipresentasikan.
|
Kelebihan dan Kelemahan Group Investigation
Kelebihan pembelajaran tipe group investigation:
1.
Metode ini mampu melatih siswa untuk
berpikir tingkat tinggi.
2.
Melatih siswa menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri
3. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai
dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
4.
Aplikasi metode pembelajaran ini membuat siswa senang
dan merasa menikmati proses belajarnya.
Kelemahannya :
Karena siswa bekerja secara kelompok dari tahap perencanaan sampai
investigasi untuk menemukan hasil jadi metode ini sangat komplek, sehingga guru
harus mendampingi siswa secara penuh agar mendapatkan hasil yang diinginkan.
No comments:
Post a Comment