Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi peserta didik, memfasilitasi peserta didik dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berinteraksi dan belajar bersama – sama siswa yang berbeda latar belakangnya. Pembelajaran kooperatif menjadi sangat efektif jika materi pembelajaran tersedia lengkap di kelas, ruang guru, perpustakaan, ataupun di pusat media. Apabila diperhatikan secara sesama, maka pembelajaran kooperatif ini mempunyai cirri-ciri tertentu dibandingkan dengan model
lainnya yaitu
sebagai berikut:
a)
Peserta
didik bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajar.
b)
Kelompok
dibentuk dari peserta didik yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
c) Bila
memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin
yang beragam.
d)
Penghargaan
lebih berorientasi kepada kelompok daripada individu. Dalam uraian tinjauan
tentang pembelajaran kooperatif ini, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif tersebut memerlukan kerjasama antar siswa dan saling ketergantungan
dalam struktur pencapaian tugas, tujuan, dan penghargaan. Keberhasilan pembelajaran
ini tergantung dari keberhasilan masing-masing individu dalam kelompok, dimana
keberhasilan tersebut sangat berarti untuk mencapai suatu tujuan yang positif
dalam belajar kelompok.
Moedel
pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) menggunakan
turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan system skor kemajuan individu,
dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota lain yang
bekerja. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran
kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping
menumbuhkan rasa tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan
belajar, setidaknya terdapat lima komponen dalam TGT yaitu:
a.
Penyajian
kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan
materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung
atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini
siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan
guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok
dan ada saat game karena skor game
akan menentukan skor kelompok.
b.
Kelompok
(Teams)
Kelompok biasanya terdiri dari 5 sampai
7 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin,
dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya
dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja lebih baik
dan optimal pada saat game.
c.
Permainan
(Game)
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan
yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat peserta didik dari
penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari
pertanyaanpertanyaan sederhana bernomor. Peserta didik memilih kartu bernomor
dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang
menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya
dikumpulkan untuk menentukan tim mana yang mendapat skor tertinggi dan akan
diberi penghargaan sebagai pemenang dari game ini.
d.
Turnamen
Turnamen adalah sebagai struktur dimana
game berlangsung. Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau pada setiap unit
setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja
kelompok terhadap lembar kegiatan. Bagi tim yang telah menyelesaikan soal-soal
game terlebih dahulu, diminta untuk mempresentasikan hasilnya dengan diwakili
oleh masing-masing anggota regunya yang menjawab. Kompetisi yang seimbang ini,
memungkinkan pada para siswa dari semua tingkatan kinerja sebelumnya berkontribusi
secara maksimal terhadap skor tim mereka jika mereka melakukan yang terbaik.
e.
Penghargaan
kelompok (teams recognize)
Guru
kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing tim akan mendapat
sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang
ditentukan. Suatu kelompok akan mendapat julukan “Super Teams” jika rata-rata
skor 45 atau lebih, “Great Teams” apabila rata-rata mencapai 40-45 dan “Good
Teams” apabila rataratanya 30-40.
Langkah Pembelajaran TGT
Dalam Implementasinya secara teknis
Slavin (2008) mengemukakan empat langkah utama dalam pembelajaran dengan teknik
TGT yang merupakan siklus regular dari aktivitas pembelajaran, sebagai berikut:
- Step 1: Pengajaran, pada tahap ini guru menyampaikan materi pelajaran.
- Step 2: Belajar Tim, para siswa mengerjakan lembar kegiatan dalam tim mereka untuk menguasai materi.
- Step 3: Turnamen, para siswa memainkan game akademik dalam kemampuan yang homogen, dengan meja turnamen tiga peserta (kompetisi dengan tiga peserta).
- Step 4: Rekognisi Tim, skor tim dihitung berdasarkan skor turnamen anggota tim, dan tim tersebut akan direkognisi apabila mereka berhasil melampaui kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan Pelaksanaan games dalam
bentuk turnamen dilakukan dengan prosedur, sebagai berikut:
- Guru menentukan nomor urut siswa dan menempatkan siswa pada meja turnamen (3 orang , kemampuan setara). Setiap meja terdapat 1 lembar permainan, 1 lbr jawaban, 1 kotak kartu nomor, 1 lbr skor permainan.
- Siswa mencabut kartu untuk menentukan pembaca I (nomor tertinggi) dan yang lain menjadi penantang I dan II.
- Pembaca I menggocok kartu dan mengambil kartu yang teratas.
- Pembaca I membaca soal sesuai nomor pada kartu dan mencoba menjawabnya. Jika jawaban salah, tidak ada sanksi dan kartu dikembalikan. Jika benar kartu disimpan sebagai bukti skor.
- Jika penantang I dan II memiliki jawaban berbeda, mereka dapat mengajukan jawaban secara bergantian.
- Jika jawaban penantang salah, dia dikenakan denda mengembalikan kartu jawaban yang benar (jika ada).
- Selanjutnya siswa berganti posisi (sesuai urutan) dengan prosedur yang sama.
- Setelah selesai, siswa menghitung kartu dan skor mereka dan diakumulasi dengan semua tim.
- Penghargaan sertifikat, Tim Super untuk kriteria atas, Tim Sangat Baik (kriteria tengah), Tim Baik (kriteria bawah)
- Untuk melanjutkan turnamen, guru dapat melakukan pergeseran tempat siswa berdasarkan prestasi pada meja turnamen.
Penghargaan kelompok (team recognise) Model Pembelajaran TGT
Guru kemudian mengumumkan kelompok
yang menang, masing-masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila
rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan.
Kriteria ( Rerata Kelompok )
|
Predikat
|
≥ 45
|
Super Team
|
40 – 45
|
Great Team
|
30 – 40
|
Good Team
|
Kelebihan dan
Kelemahan Pembelajaran TGT
Metode pembelajaran kooperatif Team
Games Tournament (TGT) ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Menurut Suarjana
(2000:10) dalam Istiqomah (2006), yang merupakan kelebihan dari
pembelajaran TGT antara lain:
1) Lebih meningkatkan pencurahan
waktu untuk tugas
2) Mengedepankan penerimaan terhadap
perbedaan individu
3) Dengan waktu yang sedikit dapat
menguasai materi secara mendalam
4) Proses belajar mengajar
berlangsung dengan keaktifan dari siswa
5) Mendidik siswa untuk berlatih
bersosialisasi dengan orang lain
6) Motivasi belajar lebih tinggi
7) Hasil belajar lebih baik
8) Meningkatkan kebaikan budi,
kepekaan dan toleransi
Sedangkan kelemahan TGT adalah:
Bagi Guru
Sulitnya pengelompokan siswa yang
mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat
diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam
menentukan pembagian kelompok waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa
cukup banyak sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat
diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara menyeluruh.
Bagi Siswa
Masih adanya siswa berkemampuan
tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya.
Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa
yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan
pengetahuannya kepada siswa yang lain.
Kesimpulan
Dari pembahasan materi model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tersebut, maka dapat disimpulkan
- Dengan model pembelajaran TGT ( Teams Games Tournaments ) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Karena siswa dapat belajar lebih rileks, serta dapat menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
- Dengan model pembelajaran TGT ( Teams Games Tournaments ) dapat menambah wawasan tentang berbagai model pembelajaran serta dapat meningkatkan kompetensi guru.
No comments:
Post a Comment