Menurut
Iqbal Ali (2010), model pembelajaran NHT adalah suatu model pembelajaran yang
lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan
melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di
depan kelas. Menurut Kagan, model pembelajaran NHT ini secara tidak langsung melatih
siswa untuk saling berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat serta
berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam
pembelajaran.
Berdasarkan
uraian di atas, model pembelajaran NHT merupakan model pembelajaran yang
mengutamakan keaktifan siswa dalam pembelajaran dan melatih siswa dalam
berinteraksi dengan siswa yang lainnya maupun dengan guru. Dengan begitu
diharapkan siswa akan mampu menerima pelajaran dengan baik.
Langkah-langkah Model Pembelajaran
NHT
Pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran NHT dimulai dengan pembagian kelompok.
Menurut Agus Suprijono (2011: 92), pembelajaran ini diawali dengan membagi
kelas menjadi kelompok-kelompok kecil. Pembagian kelompok ini disesuaikan
dengan materi yang akan diajarkan. Misalnya ada sebuah kelas yang terdiri dari
32 siswa. Maka dapat dibentuk 8 kelompok yang masing-masing beranggotakan 4
siswa. Tiap-tiap siswa dalam tiap-tiap kelompok diberi nomor 1-4.
Setelah
pembagian kelompok dan penomoran selesai, guru memberikan pertanyaan pada
tiap-tiap kelompok. Masing-masing kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaan
dari guru. Menurut Agus Suprijono (2011: 92), hal ini disebut dengan heads
together yang berarti tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya berdiskusi
memikirkan jawaban atas pertanyaan guru.
Kemudian
setelah berdiskusi, guru memanggil siswa dengan nomor yang sama dari tiap-tiap
kelompok untuk mempresentasikan jawabannya. Hal itu terus dilakukan bergantian
hingga semua siswa mendapat kesempatan untuk mempresentasikan jawabannya.
Menurut Agus Suprijono (2011: 92), pengembangan pada diskusi dilakukan oleh
guru agar siswa dapat memahami materi secara keseluruhan.
Secara
sistematis langkah-langkah pada model pembelajaran NHT adalah sebagai berikut:
1.
Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan
kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.
2.
Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 4–5 siswa, setiap anggota kelompok diberi nomor atau
nama.
3.
Guru mengajukan permasalahan untuk dipecahkan bersama
dalam kelompok.
4.
Guru mengecek pemahaman siswa dengan menyebut nomor
dari masing-masing anggota kelompok untuk menjawab.
5.
Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman,
mengarahkan, dan memberikan penegasan pada akhir pembelajaran.
6.
Guru memberi penghargaan pada kelompok melalui skor
penghargaan berdasarkan perolehan nilai dari skor yang diperoleh.
Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran NHT
Menurut
Reikson Panjaitan (2008), kelebihan dan kelemahan model pembelajaran NHT adalah
sebagai berikut:
Kelebihan
a.
Setiap siswa menjadi siap semua.
b.
Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
c.
Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang
pandai.
Kelemahan
a.
Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh
guru.
b.
Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.
c.
Kendala teknis, misalnya masalah tempat duduk kadang
sulit atau kurang mendukung diatur kegiatan kelompok.
No comments:
Post a Comment