May 16, 2013

Landasan Kurikulum



     Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang cukup sentral dalam seluruh kegiatan pendidikan, menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan. Mengingat pentingnya peranan kurikulum didalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia, penyusunan kurikulum tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan-landasan yang kuat, yang didasarkan atas hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam.
     Landasan kurikulum pada hakikatnya merupakan faktor – faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan oleh para pengembang kurikulum ketika hendak mengembangkan atau merencanakan suatu kurikulum lembaga pendidikan, baik lembaga berupa sekolah maupun lembaga non sekolah.
     Ada beberapa landasan utama dalam pengembangan suatu kurikulum, yaitu landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosial budaya, serta perkembangan ilmu dan teknologi.
Pada bagian ini akan dibahas secara singkat landasan-landasan tersebut.

  • Landasan Filosofis
Pendidikan berintikan interaksi antar manusia, terutama antar pendidik dan terdidik untuk mencapai tujuan pendidikan. Di dalam interaksi tersebut terlibat isi yang diinteraksikan serta bagaimana interaksi tersebut berlangsung. Apakah yang menjadi tujuan pendiidkan, siapa pendidik dan terdidik, apa isi pendidikan dan bagaimana proses interaksi pendidikan tersebut merupakan pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang mendasar, yang esensial, yaitu jawaban-jawaban filosofis.
Istilah filsafat berasal dari dua kata yunani, yaitu philein yang berarti cinta dan sophia, yang berarti kebijaksanaan. Jadi, secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Falsafah atau pandangan hidup adalah sistem nilai dan berbagai norma yang disetujui, baik oleh individu maupun masyarakat suatu bangsa. Dari falsafah pendidikan, diperoleh gambaran ideal manusia yang dicita-citakan oleh masyarakat dalam bangsa yang bersangkutan.
Landasan filosofis merupakan asumsi-asumsi tentang hakikat realitas, hakikat manusia, hakikat pengetahuan dan hakikat nilai yang menjadi titik tolak mengembangkan kurikulum. Asumsi-asumsi filosofis tersebut berimplikasi pada perumusan tujuan pendidikan, pengembangan isi atau materi pendidikan, penentuan strategi, serta pada peranan peserta didik dan peranan pendidik.
  • Landasan Psikologis
Landasan psikologis merupakan aumsi-asumsi yang bersumber dari psikologi yang dijadikan titik tolak dalam mengembangkan kurikulum. Ada dua jenis psikologi yang harus menjadi acuan yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. psikologi perkembangan mempelajari proses dan karakteristik perkembangan peserta didik sebagai subjek pendidikan, sedangkan psikologi belajar mempelajari tingkah laku peserta didik dalam situasi belajar.
Psikologi belajar mengetengahkan beberapa teori belajar yang masing-masing menelaah proses mental dan intelektual perbuatan belajar tersebut. Kurikulum yang dikembangkan hendaknya selaras dengan proses belajar yang dilakukan oleh siswa. Ada tiga jenis teori belajar yang mempunyai pengaruh besar dalam pengembangan kurikulum, yaitu teori belajar kognitif, bahavioristik dan humanistik.
  • Landasan Sosial Budaya
Landasan sosial budaya merupakan asumsi-asumsi yang bersumber dari sosiologi dan antropologi yang dijadikan titik tolak dalam mengembangkan kurikulum. Karakteristik sosial budaya dimana peserta didik hidup berimplikasi pada program pendidikan yang akan dikembangkan.
Kebudayaan bukan hanya berupa material belaka, melainkan juga berupa sikap mental, cara berpikir dan kebiasaan hidup. Kebudayaan mencakup berbagai dimensi, diantaranya keluarga, pendidikan, politik, ekonomi, sosial, teknologi, dan rekreasi. Semua dimensi tersebut hendaknya dipertimbangkan dalam proses pengembangan kurikulum
  • Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Landasan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengembangan kurikulum merupakan asumsi-asumsi yang bersumber dari hasil riset atau penelitian dan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan kurikulum. Pengembangan kurikulum membutuhkan sumbangan dari berbagai kajian ilmiah dan teknologi baik yang bersifat hardware maupun software sehingga pendidikan yang dilaksanakan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

No comments:

Post a Comment