May 21, 2013

Sifat Fisika dan Kimia Unsur Cu Ag Au

sumber: officeforward.com


A.    Sifat Fisika

Sifat Fisika
tembaga (Cu)
perak (Ag)
emas (Au)
wujud
padat
padat
padat
massa jenis
8.94 g·cm−3
10.49 g·cm−3
19.30 g·cm−3
titik lebur
1084.62 °C
961.78 °C
1064.18 °C
titik didih
2562 °C
2162 °C
2856 °C
kalor peleburan
13.26 kJ·mol−1
11.28 kJ·mol−1
12.55 kJ·mol−1
kalor penguapan
300.4 kJ·mol−1
250.58 kJ·mol−1
324 kJ·mol−1
kapasitas kalor
24.440 J·mol−1·K−1
25.350 J·mol−1·K−1
25.418 J·mol−1·K−1

B.     Sifat Kimia

Sifat Kimia
tembaga (Cu)
perak (Ag)
emas (Au)
bilangan oksidasi
+1, +2, +3, +4
1,2,3
5, 4, 3, 2, 1, −1, −2
elektronegativitas
1.90 (skala Pauling)
1.93 (skala Pauling)
2.54 (skala Pauling)
energi ionisasi 1
745.5 kJ·mol−1
731.0 kJ·mol−1
890.1 kJ·mol−1
energi ionisasi 2
1957.9 kJ·mol−1
2070 kJ·mol−1
1980 kJ·mol−1
energi ionisasi 3
3555 kJ·mol−1
3361 kJ·mol−1
-
jari-jari atom
128 pm
144 pm
144 pm
jari-jari kovalen
132±4 pm
145±5 pm
136±6 pm
jari-jari van der waals
140 pm
172 pm
166 pm

Tembaga
1.      Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi. Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3.
2.      Pada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300 °C tembaga dapat bereaksi dengan oksigen membentuk CuO yang berwarna hitam. Sedangkan pada suhu yang lebih tinggi, sekitar 1000 ºC, akan terbentuk tembaga(I) oksida (Cu2O) yang berwarna merah.
3.      Tembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-asam nooksidator encer seperti HCl encer dan H2SO4 encer. Tetapi asam klorida pekat dan mendidih menyerang logam tembaga dan membebaskan gas hidrogen. Hal ini disebabkan oleh terbentuknya ion kompleks CuCl2¯(aq) yang mendorong reaksi kesetimbangan bergeser ke arah produk.

Asam sulfat pekatpun dapat menyerang tembaga,
4.      Asam nitrat encer dan pekat dapat menyerang tembaga,
5.      Tembaga tidak bereaksi dengan alkali, tetapi larut dalam amonia oleh adanya udara membentuk larutan yang berwarna biru dari kompleks Cu(NH3)4+.
6.      Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen. Bereaksi dengan belerang membentuk tembaga(I) sulfida dan tembaga(II) sulfida dan untuk reaksi dengan halogen membentuk tembaga(I) klorida, khusus klor yang menghasilkan tembaga(II) klorida.

Perak
1.      Salah satu sifat perak adalah sangat tidak reaktif dan merupakan logam mulia

2.      Udara yang mengandung H2S
      4Ag +2H2S + O2 → 2H2O + 2Ag2S

3.      Bereaksi dengan halogen
      2Ag + Cl2 → 2AgCl (dalam keadaan panas)
      2Ag + Br2 2AgBr (dalam keadaan panas)

4.       Bereaksi dengan belerang

       2Ag + S → Ag2S

5.       Bereaksi dengan beberapa asam 

       2Ag + H2SO4 (p)Ag2SO4 + SO2 + 2H2O
       3Ag + 4HNO3 (e) 3AgNO3 + 2H2O + 2NO
      Ag + 2HNO3 (p) AgNO3 + H2O + NO2
      2Ag + 2HCl → 2AgCl + H2 + 171 Kkal

6.      Bereaksi dengan Alkali Sianida

      4Ag + 8NaCN + 2H2O + O2 4Na [Ag(CN)2] + 4NaOH

Emas
1.      Emas murni sangat mudah larut dalam KCN, NaCN, dan Hg (air raksa).
2.      Emas merupakan unsur siderophile (suka akan besi), dan sedikit chalcophile (suka akan belerang). Karena sifatnya ini maka emas banyak berikatan dengan mineral-mineral besi atau stabil pada penyangga besi (magnetit/hematit)

No comments:

Post a Comment